Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
https://eldimas.elektro.ft.ung.ac.id/index.php/ejppm
Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontaloen-USJurnal Pengabdian Pada Masyarakat2987-0003Utilization of Sweet Corn into Corn Milk Products in Desa Butu Kecamatan Tilong Kabila Kabupaten Bonebolango
https://eldimas.elektro.ft.ung.ac.id/index.php/ejppm/article/view/17
<p>Susu jagung merupakan produk minuman yang dihasilkan dari biji jagung yang telah digiling dan diekstraksi, menghasilkan cairan kental yang menyerupai susu. Dalam beberapa tahun terakhir, susu jagung telah menjadi alternatif yang semakin populer bagi individu yang memilih untuk menghindari produk susu hewani, baik karena intoleransi laktosa maupun karena adopsi pola makan nabati. Komposisi nutrisi susu jagung sangat menguntungkan, karena mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, serta berbagai vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan manusia. Susu jagung kaya akan karbohidrat kompleks, seperti amilosa dan amilopektin, yang memberikan energi tahan lama dan dapat menjadi sumber bahan bakar yang baik untuk aktivitas sehari-hari. Selain itu, susu jagung juga mengandung protein nabati yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Kandungan serat pangan dalam susu jagung mendukung fungsi pencernaan yang sehat, membantu mencegah masalah pencernaan seperti sembelit. Vitamin dan mineral yang terkandung, seperti vitamin B kompleks, vitamin C, fosfor, magnesium, dan zat besi, berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Susu jagung juga rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol, yang menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung dan mengontrol berat badan. Di samping itu, adanya senyawa antioksidan seperti vitamin C dalam susu jagung dapat melindungi tubuh dari radikal bebas, sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan berbagai penyakit. Dengan demikian, susu jagung tidak hanya menjadi alternatif yang lezat, tetapi juga pilihan yang sangat bergizi bagi mereka yang mencari solusi sehat dalam pola makan mereka.</p> <p><em>Corn milk is a beverage product made from ground and extracted corn kernels, resulting in a thick, milk-like liquid. In recent years, corn milk has become an increasingly popular alternative for individuals who choose to avoid animal dairy products, either due to lactose intolerance or the adoption of a plant-based diet. The nutritional composition of corn milk is very beneficial, as it contains carbohydrates, proteins, fats, fiber, and various vitamins and minerals that are essential for human health. Corn milk is rich in complex carbohydrates, such as amylose and amylopectin, which provide long-lasting energy and can be a good source of fuel for daily activities. In addition, corn milk also contains plant proteins that are important for the growth and repair of body tissues. The dietary fiber content in corn milk supports healthy digestive function, helping to prevent digestive problems such as constipation. The vitamins and minerals contained, such as vitamin B complex, vitamin C, phosphorus, magnesium, and iron, contribute to overall health. Corn milk is also low in saturated fat and cholesterol-free, making it a good choice for those looking to maintain heart health and control their weight. In addition, the presence of antioxidant compounds such as vitamin C in corn milk can protect the body from free radicals, thereby improving the immune system and helping fight various diseases. Thus, corn milk is not only a delicious alternative, but also a very nutritious choice for those looking for a healthy solution in their diet.</em></p>Syahrir AbdussamadNazrul BrahmathioSwastiani DunggioZohrahayaty ZohrahayatyEka Zahra SolikahanAsniwati Zainuddin
Copyright (c) 2024 Syahrir Abdussamad, Nazrul Brahmathio, Swastiani Dunggio, Zohrahayaty, Eka Zahra Solikahan, Asniwati Zainuddin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-152024-11-1522425110.37905/ejppm.v2i2.17Digital Transformation: Tabumela Village Government Administration Management Through a Web-Based System
https://eldimas.elektro.ft.ung.ac.id/index.php/ejppm/article/view/25
<p>Transformasi digital dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa telah menjadi suatu keharusan yang tidak bisa diabaikan di era modern ini. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, desa-desa di Indonesia perlu beradaptasi agar dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Salah satu contoh implementasi yang nyata adalah sistem berbasis web dalam pengelolaan administrasi Pemerintahan Desa Tabumela. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Melalui adopsi teknologi informasi, diharapkan desa ini dapat mengoptimalkan layanan publik, sehingga masyarakat merasa lebih terlibat dan memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi yang relevan. Dalam konteks Desa Tabumela, implementasi sistem berbasis web bukan hanya sekadar penggantian metode manual dengan digital, tetapi juga merupakan perubahan paradigma dalam cara pengelolaan administrasi. Sebelumnya, banyak proses yang dilakukan secara konvensional, seperti pencatatan data, pengelolaan anggaran, dan penyampaian informasi kepada masyarakat, yang sering kali memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Dengan adanya sistem berbasis web, semua data dapat diakses secara real-time dan terintegrasi dalam satu <em>platform</em>. Transisi dari metode tradisional ke sistem digital ini juga memberikan dampak signifikan terhadap transparansi. Namun, untuk mencapai keberhasilan dalam transformasi digital ini, perlu ada pelatihan yang memadai bagi aparat desa dan masyarakat. Metode pelatihan dengan pendekatan partisipatif menjadi kunci dalam proses ini. Dalam pelatihan tersebut, peserta tidak hanya diberikan pengetahuan tentang penggunaan sistem, tetapi juga dilibatkan dalam diskusi dan simulasi yang relevan. Kesimpulannya, transformasi digital dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa, seperti yang diterapkan di Desa Tabumela, merupakan langkah strategis yang dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Dengan sistem berbasis web, desa tidak hanya mampu mengoptimalkan layanan publik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi masyarakat. Melalui pelatihan yang partisipatif, diharapkan semua pihak dapat beradaptasi dengan perubahan ini, sehingga manfaat dari transformasi digital dapat dirasakan secara maksimal. Dalam jangka panjang, hal ini akan berkontribusi pada pembangunan desa yang lebih berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.</p> <p><em>Digital transformation in managing village government administration has become a necessity that cannot be ignored in this modern era. In the midst of rapid technological developments, villages in Indonesia need to adapt in order to provide better services to the community. One example of real implementation is a web-based system in managing the administration of the Tabumela Village Government. This system is designed to increase efficiency, transparency and public participation in the decision-making process. Through the adoption of information technology, it is hoped that this village can optimize public services, so that the community feels more involved and has better access to relevant information. In the context of Tabumela Village, implementing a web-based system is not just replacing manual methods with digital ones, but is also a paradigm shift in the way administration is managed. Previously, many processes were carried out conventionally, such as recording data, managing budgets, and conveying information to the public, which often took time and was prone to errors. With a web-based system, all data can be accessed in real-time and integrated on one platform. The transition from traditional methods to digital systems also has a significant impact on transparency. However, to achieve success in this digital transformation, there needs to be adequate training for village officials and the community. Training methods with a participatory approach are key in this process. In this training, participants are not only given knowledge about using the system, but are also involved in relevant discussions and simulations. In conclusion, digital transformation in managing village government administration, as implemented in Tabumela Village, is a strategic step that can increase efficiency, transparency and community participation. With a web-based system, villages are not only able to optimize public services, but also create a more inclusive environment for the community. Through participatory training, it is hoped that all parties can adapt to these changes, so that the benefits of digital transformation can be felt optimally. In the long term, this will contribute to village development that is more sustainable and responsive to community needs.</em></p>Yasin MohamadZainudin BonokSyahrir Abdussamad
Copyright (c) 2024 Yasin Mohamad, Zainudin Bonok, Syahrir Abdussamad
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-05-162024-05-1622526210.37905/ejppm.v2i2.25Utilization of Organic Waste for Alternative Energy: Socialization and Education in Community Service Programs
https://eldimas.elektro.ft.ung.ac.id/index.php/ejppm/article/view/19
<p>Pengelolaan sampah, khususnya sampah organik, menjadi tantangan serius di Indonesia, dengan sekitar 60-70% dari total sampah rumah tangga terdiri dari limbah organik. Pemanfaatan sampah organik sebagai sumber energi alternatif, melalui teknologi seperti biogas dan biodiesel, dapat mengurangi volume sampah dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Desa Suka Damai bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah organik dan penerapan teknologi sederhana seperti biodigester. Melalui workshop, demonstrasi, dan diskusi, peserta diajarkan cara mengolah sampah organik menjadi biogas. Evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dari 9% menjadi 92% setelah mengikuti kegiatan sosialisasi. Program ini diharapkan tidak hanya mengurangi dampak negatif lingkungan, tetapi juga meningkatkan kemandirian energi di tingkat lokal, serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara melimpah, yaitu sampah organik<em>. </em></p> <p><em>Waste management, especially organic waste, is a serious challenge in Indonesia, with around 60-70% of total household waste made up of organic waste. The use of organic waste as an alternative energy source, through technologies such as biogas and biodiesel, can reduce the volume of waste and dependence on fossil fuels. The socialization activities carried out in Suka Damai Village aim to increase public awareness about organic waste management and the application of simple technologies such as biodigesters. Through workshops, demonstrations, and discussions, participants were taught how to process organic waste into biogas. The evaluation showed an increase in participants' understanding from 9% to 92% after participating in socialization activities. This program is expected not only to reduce negative environmental impacts, but also to increase energy independence at the local level, as well as to utilize the abundant resources available, namely organic waste.</em></p>Ervan Hasan HarunFitryane Lihawa
Copyright (c) 2024 Ervan Hasan Harun, Fitryane Lihawa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-232024-11-2322637210.37905/ejppm.v2i2.19Implementation of the Integrated Land and Building Tax Monitoring Module in the Isimu Utara Village Information System, Gorontalo Regency
https://eldimas.elektro.ft.ung.ac.id/index.php/ejppm/article/view/28
<p><em>Penerapan hasil-hasil penelitian dosen serta mahasiswa kepada Masyarakat, merupakan salah satu tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas negeri Gorontalo. </em><em>Setiap program studi dapat berinovasi untuk mengintegrasikan kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dikonversi dengan mata kuliah yang ada pada kurikulum program studi. Berdasarkan hal ini, telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk memberikan pembekalan penerapan modul monitoring pajak bumi dan bangunan kepada aparat desa untuk menggantikan sistem monitoring konvensional yang banyak memakan waktu dan tidak efisien. </em><em>Metode kegiatan Pengabdian Masyarakat menggunakan metode pendampingan dan demonstrasi. Langkah-langkah kegiatan adalah bagaimana penerapan modul monitoring pajak bumi dan bangunan dan dilanjutkan dengan demonstrasi modul aplikasi kepada aparat desa lsimu Utara.</em></p> <p><em>Application of the research results of lecturers and students to the community is one of the objectives of Universitas Negeri Gorontalo Service activities. Each study program can innovate to integrate community service activities that will be converted into existing courses in the study program curriculum. Based on this, community service activities have been carried out in Isimu Utara Village, Gorontalo Regency. The aim of this service is to provide guidance on the implementation of the land and building tax monitoring module to village officials to replace the conventional monitoring system which takes a lot of time and is inefficient.Community Service activity methods use mentoring and coercion methods. The activity steps are how to implement the land and building tax monitoring module and continue with finalizing the application module to North Isimu village officials.</em></p> <p> </p>Ifan WirantoAmirudin Yunus Dako dakoIskandar Zulkarnain Nasibu NasibuRahmat Deddy Riyanto Dako Dako
Copyright (c) 2024 Ifan Wiranto, Amirudin Yunus Dako dako, Iskandar Zulkarnain Nasibu Nasibu, Rahmat Deddy Riyanto Dako Dako
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-292024-11-2922738110.37905/ejppm.v2i2.28Momongu Kambungu Program Through White Copra Processing in Totopo Village, Gorontalo Regency
https://eldimas.elektro.ft.ung.ac.id/index.php/ejppm/article/view/20
<p><em>Community Service Activities are an effort by Gorontalo State University so that the Tridharma of Higher Education can be implemented by raising the main theme "Momongu Kambungu" which means "Building a Village" from the potential of existing natural resources. . Based on the results of the survey conducted, the potential of Tolotio village is abundant coconut production, but currently it still uses traditional processing that is of low quality and has a high water content. The purpose of this service is to provide insight and knowledge about the correct processing of white copra and meets export standards. The Community Service activity method uses lecture and demonstration methods. The steps of the activity are lectures to explain how to process white copra using a greenhouse, an advantage compared to the previous conventional processing of black copra. then continued with a demonstration of how to process white copra with a greenhouse system.</em></p> <p>Kegiatan Pengabdian adalah suatu upaya Universitas Negeri Gorontalo agar Tridarma Perguruan Tinggi dapat terlaksana dengan mengangkat tema utama “Momongu Kambungu” yang artinya “Membangun Kampung” dari potensi sumber daya alam yang ada. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan potensi desa Tolotio adalah produksi kelapa melimpah, namun saat ini masih menggunakan pengolahan tradisional yang berkualitas rendah serta kadar air yang tinggi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pengolahan kopra putih yang benar dan memenuhi standar ekspor. Metode kegiatan Pengabdian Masyarakat menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Langkah-langkah kegiatan adalah ceramah untuk menjelaskan cara pengolahan kopra putih dengan menggunakan <em>greenhouse</em>, kelebihan dibandingkan pengolahan kopra hitam sebelumnya yang secara konvensional. selanjutnya dilanjutkan dengan demonstrasi cara pengolahan kopra putih dengan sistem <em>greenhouse</em></p>Taufiq Ismail YusufSalmawaty TansaAde Irawaty Tolago
Copyright (c) 2024 Taufiq Ismail Yusuf, Salmawaty Tansa, Ade Irawaty Tolago
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-062025-01-0622829110.37905/ejppm.v2i2.20Development of Automatic Handwashing Facilities as a Hygiene Solution at Libasuttaqwa Foundation using the PAR Approach
https://eldimas.elektro.ft.ung.ac.id/index.php/ejppm/article/view/30
<p><em>The habit of handwashing is a fundamental effort to maintain public health and hygiene, especially in busy environments such as educational institutions and places of worship. The use of automatic sensor technology can enhance water usage efficiency and promote the habit of maintaining clean and healthy behavior. In this Community Service Program (PkM), the Libasuttaqwa Foundation in Subang was selected as a partner to develop an automatic handwashing device through a University-Community Partnership (KUM) approach and the Participatory Action Research (PAR) method. Activities within PAUD, DTA, majlis ta’lim, and mosque congregations under the Libasuttaqwa Foundation require measures to maintain health by providing automatic handwashing facilities supported by technology at various activity points. The program involved planning, device development, and evaluation carried out collaboratively with the community partners. Evaluation results indicate that the device is highly beneficial in supporting public health and has the potential to be further developed for use in other public facilities. Additionally, active involvement of the partners in the development process successfully enhanced their awareness and sense of ownership of the resulting technology.</em></p> <p> </p> <p>Kebiasaan mencuci tangan merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjaga kesehatan dan kebersihan masyarakat, terutama di lingkungan dengan aktivitas padat seperti pendidikan dan tempat ibadah. Pemanfaatan teknologi sensor otomatis dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mendukung pembiasaan perilaku hidup bersih. Dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini, Yayasan Libasuttaqwa di Subang dijadikan mitra untuk mengembangkan perangkat cuci tangan otomatis melalui pendekatan Kemitraan Universitas dan Masyarakat (KUM) serta metode <em>Participatory Action Research</em> (PAR). Aktivitas di PAUD, DTA, majlis ta’lim, dan jama’ah masjid, yang berada dalam naungan Yayasan Libasuttaqwa, perlu dijaga agar kesehatan tetap terpelihara dengan menyediakan sarana cuci tangan otomatis dengan dukungan teknologi di beberapa titik aktivitas. Kegiatan melibatkan perencanaan, pengembangan perangkat, hingga evaluasi dilakukan bersama dengan masyarakat mitra. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perangkat ini sangat bermanfaat dalam mendukung kesehatan masyarakat dan berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan di sarana umum lainnya. Selain itu, keterlibatan aktif mitra dalam proses pengembangan berhasil meningkatkan kesadaran serta rasa kepemilikan terhadap teknologi yang dihasilkan</p>Nanang IsmailEded Sudirman
Copyright (c) 2024 Nanang Ismail, Eded Sudirman
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-152024-11-15229210110.37905/ejppm.v2i2.30